Menjadi catatan akhir tahun 2009 dari perjuangan tim kesebelasan Sekolah Kreatif SD. Muhammadiyah 20 yang gawangi oleh keeper komisi mutu guru dan siswa, telah berhasil mengundang para Da’i dan narasumber ternama, seperti Ust. N. Faqih Syarif H. (sept) memberikan kontribusi pemahaman tentang Ikhlas, bekerja keras menghasilkan balasan yang langsung atau ditahan oleh Allah dalam Tabung Energi. Ust. Nadjib Hamid (Okt) memberikan kontribusi pemahaman tentang pribadi muslim pengikut Muhammad sejati, yang siap disoroti, dan berani tampil beda dalam memerangi TBC, Takhayul, Bid’ah, dan (C)khurofat. Ust. Muffid (Nov) memberikan kontribusi pemahaman tentang kesungguhan dan keikhlasan dalam bekerja dan beribadah seperti kalimat mutiara : bekerjalah kamu seolah kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah kamu seolah kamu mati besok. Dan yang terakhir di penghujung tahun 2009, Sekolah Kreatif SD. Muhammadiyah 20, menghadirkan Ustad Fadil Taslim, seorang pakar Kristologi, yang ditugaskan untuk memantapkan keislaman para ustad dan ustadah agar selalu siap dan berani berdialog dengan penganut agama apapun, berkenaan tentang kebenaran Agama Islam.
Kajian yang diselenggarakan sore itu (Kamis, 31 Desember 2009), di moderatori oleh Ust. Ain, bertempat di musholla baru diatas gedung TK dan dihadiri oleh seluruh guru. Dengan sajian snack Roti Bicara (BT) dan Teh botol. Para audiens dengan khidmat mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh Ustad Fadil Taslim, yang intinya menekankan bahwa sebagai muslim harus mampu bersiasat dalam dialog dengan non muslim, dalam hal pembuktian kebenaran ayat-ayat kitab Al Qur’an. Ditambah lagi harus mampu memahamkan Islam terhadap teman-teman muallaf yang dulunya memang pintar pada agama asalnya. Dalam ceramahnya ustad yang tinggal di Jl. Karamenjangan mengatakan, Jika dialog soal agama kita harus berpikir dobel, seperti main catur. Jika dia melangkah maju, kitapun melangkah dan berpikir apakah langkah selanjutnya, dan intinya jika masing-masing mau sekak mat harus punya jalan keluar. ujar Fadil.
Beberapa hal lain yang disampaikan oleh ustad Fadil adalah; para misionaris nasrani selalu akan berusaha melunturkan akidah umat Islam dengan berbagai cara, maka diingatkan bagi orang tua yang memiliki anak perempuan yang hendak dipinang oleh kaum nasrani harus hati-hati, karena mereka punya misi 3 D pada gadis-gadis muslim, yaitu Dihamili, Dinikahi dan Dimurtadkan. Hal ini dalam Alkitab di halalkan. Memang ayat-ayat dalam Al Kitab perjanjian lama dan baru memang kadang tidak sinkrun. Dalam menentukan natalpun, menyebutkan 4 versi mengenai tanggal kelahiran Yesus, yaitu tanggal 25 Desember, 7 Januari, 6 April dan 15 September. tambah Fadil. Belum lagi dalam dialog beliau dengan seorang pendeta mengenai siapa yang disembelih dari putra nabi Ibrahim, Di Al Qur’an, memang tidak menyebutkan nama, melainkan anak tunggal dari Ibrahim. Sedangkan Disebagian Al Kitab menyebutkan nama Ishaq, tapi di perjanjian baru ayat lain mengatakan bahwa Abraham memang punya anak dua dan yang terakhir disebutkan bernama Ishaq.
Setelah panjang lebar ustad Fadil menjelaskan tentang pengalaman beliau yang lihai berdialog dengan seorang pendeta yang lihai pula. Maka audien dipersilakan untuk berdialog, maka, Ustadah Elok mengawali dengan usulan agar ada kaderisasi bagi anak-anak dalam kelompok yang dibina, agar mampu membendung serangan kristenisasi sejak dini. Disusul ustad supri yang menanyakan bagaimana mengetahui tanda orang itu sungguh-sungguh masuk Islam, dan Apakah Judas Iskariot itu seorang pahlawan atau penghianat, karena Al Qur’an dan Al Kitab menyebutkan beda. Ustad Fadil menjawab; sulit mengetahui tanda kesungguhan orang berIslam. yang penting kita membina mereka dengan sungguh-sungguh diibaratkan seperti membuang teh dalam botol dan botolnya dituang air putih akan masih terasa tehnya, tapi jika botol dicuci berulang-ulang maka tidak terasa lagi tehnya. Lebih lanjut dijawab tentang siapa itu Judas Iskariot berdasar Injil perjanjian baru dan lamapun bertentangan bahwa disebutkan pertama Judas mengakui sebagai Yesus dan mati disalib, Di Injil Perjanjian baru disebutkan Judas menunjukkan siapa Yesus dan saat itu Yesus pun mengakui dirinya dan langsung ditangkap untuk disalib. Ini yang diyakini oleh kaum nashrani sekarang.
Selanjutnya bergantian ustadah Endang, Yuli dan Ustadah Alfiah menanyakan bagaimana mendo’akan keluarga yang bukan Islam, bagaimana mengingatkan keluarga agar mereka paham bahwa yang mereka lakukan itu salah, dan bagaimana menjelaskan jika ada mualaf yang dulu saat dia susah, jamaah gereja gencar membantunya tapi saat menjadi muslim dia tidak ada yang membantu.
Dijawab langsung oleh ustad Fadil dengan membuka Al Qur’an Surat 40 ayat 50 yang menjelaskan doa yang sia-sia bagi seseorang yang tidak seaqidah, dan dilanjutkan menjawab pertanyaan-pertanyaan lain. Sekitar pukul 17.00 WIB acara pengajian diakhiri doa dan dilanjutkan dengan foto bersama. Mengingat masih ada acara lain yaitu pengambilan gaji bulan Desember 2009. (Achung)